Rabu, 19 Mei 2010

Sekilas Tentang Ozon

Ozon awalnya dikenal sebagai pelindung lapisan bumi dari dahsyatnya radiasi sinar ultraviolet matahari. Kebocoran ozon dapat mengakibatkan gangguan pada manusia, seperti kanker kulit dan katarak mata. Namun, berkat kemajuan teknologi, proses oksidasi ozon ternyata juga menghasilkan banyak manfaat.

Kata ozon diambil dari bahasa yunani ozein yang berarti bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Gas jenis itu pertama kali ditemukan oleh dr Christian Friederich Schoenbein pada 1840, seorang ilmuwan terkenal di Jerman sejak itu penelitian dan penggunaan ozon untuk kedokteran dilakukan terus – menerus di negara – negara maju seperti Jerman, Amerika, Rusia, Inggris, Italia, Prancis, Kanada, dan lain – lain.

Secara alamiah, ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar matahari. Namun ozon dapat pula dibuat dengan metode dielectric barrier dischange.

Ozon adalah gas oksigen dengan 3 atom (O3) yang dibuat dari O2 murni yang dialiri listrik tegangan tinggi (kurang lebih 20.00 volt) di dalam generator ozon. Gas itu tidak stabil dan dalam 30 menit akan terurai menjadi O2 dan O tunggal. O tunggal merupakan atom yang sangat kuat dan efektif membasmi virus, jamur dan bakteri. Juga untuk mengikis plak / sumbatan pada dinding pembuluh darah.

Sedangkan O2 yang dilepaskan dalam keadaan siap pakai di dalam darah akan meningkatkan metabolisme sel sehingga sel dan jaringan menjadi sehat dan awet, terhindar dari proses penuaan dini.

Kerusakan sel akibat penyakit – penyakit kronis seperti kencing manis, jantung, stroke dan lain – lain juga akan cepat tergantikan oleh bantuan O2 ini. Kualitas hidup pasien akan meningkat, walaupun tengah didera penyakit berat.



Sumber : majalah kartini no. 2257 edisi 12-26 november 2009, hal 69

0 komentar:

Posting Komentar